-->

Ini Masalah Baru yang Bakal Dihadapi VW untuk Selesaikan Skandal Emisi

Arif Arianto - detikOto
Senin, 28/09/2015 14:37 WIB

Ini Masalah Baru yang Bakal Dihadapi VW untuk Selesaikan Skandal Emisi
New York -Terungkapnya skandal uji emisi mobil bermesin diesel yang dilakukan Volkswagen (VW) telah membawa dampak terhadap 11 juta mobil VW di seluruh dunia. Pabrikan itu memang berjanji akan memperbaikinya, namun sejumlah ahli menilainya tak mudah karena ada sejumlah masalah. Apa saja?

Sejumlah pendapat ahli yang dihimpun Automotivenews, Senin (28/9/2015) menyebut, sedikitnya ada 500.000 unit mobil VW yang terkena dampak dari skandal emisi itu di Amerika Serikat. Sementara, VW mengakui ada 11 juta mobil di berbagai negara.

Padahal, untuk melakukan perbaikan yang ideal bukanlah perkara mudah. Sejumlah masalah terserak di depan mata.

Pertama, perbaikan yang diharapkan tentunya tidak akan mengurangi tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar dari mobil yang bersangkutan. Jika itu terjadi, maka tuntutan class action yang dilontarkan pemilik mobil yang marah akan terjadi. Padahal, dibutuhkan biaya yang tak kecil untuk melayani tuntutan tersebut.

Kedua, mobil yang diperbaiki kemungkinan tidak dirancang untuk mendapatkan tambahan peralatan tertentu yang signifikan seperti peralatan pengurangan katalitik. Selain itu, perbaikan seperti ini membutuhkan operasi yang besar dengan biaya yang tak murah.

"Saya menduga akan ada semacam intervensi hardware," kata Nick Molden, CEO Emisi Analytics, sebuah perusahaan yang menguji kendaraan untuk emisi dan penghematan bahan bakar.

Intervensi itu, kata dia, bisa melibatkan memasang perangkap ramping lebih baik NOx, atau LNT, untuk menurunkan emisinya. "Teori saya adalah bahwa karena daya saing menyimpang dari pasar AS, maka LNT adalah peralatan untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih baik," kata Molden.

Padahal, perangkat seperti itu sarat dengan logam mulia yang berharga mahal, seperti platina dan rhodium. Terlebih jika digunakan perangkat yang lebih besar untuk meningkatkan efisiensi, selain logam yang dibutuhkan lebih banyak, waktu yang dibutuhkan pemasok juga lebih lama.

Sementara itu, seorang ahli kalibrasi mobil global mengatakan VW bakal menghadapi tuntutan ganti rugi yang sangat besar dari konsumen. Soalnya, selain karena tingkat keiritan mobil yang menurun, penggunaan perangkat tambahan untuk perbaikan juga membutuhkan biaya yang tak kecil.

"Sulit untuk membayangkan bahwa perangkat lunak dapat diperbarui untuk memenuhi standar emisi tanpa mempengaruhi tingkat keiritan konsumsi bahan bakar atau emisi," kata ahli tersebut.

"Atau perangkat (software untuk mengakali tes emisi) itu sama sekali tidak digunakan sejak dari awal,” ucapnya.


EmoticonEmoticon